Camar tidak lagi melaut pada musimnya
seperti hari hari dimana kubatasi
asmara yang sunyi
dan tak ada camar bercerita
di atas tubuh dangkalan berluka
Percintaan ini semu
sebagaimana kejemuan angin
sangsikan mataku lepas
saksikan keinginan camar terbang
menjulur julur mata hati
Begitulah camar
larutkan musim demi musim
mengganti bayangan matahari
(dari antologi puisi MELINTAS SANUR terbitan pustaka EKSPRESI,Bali)
Kamis, 06 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar