Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Selasa, 11 Oktober 2011

GELOMBANG ITU TAK PERNAH DIAM MELAYARKAN AIRMATAMU

Gelombang itu tak pernah diam
melayarkan mimpi
ketika airmatamu pernah singgah disini
sebagai asinnya air berhamburan tumpah bersama hujan
perahuku karam, bukan cinta yang terpendam, atau kandas terbelah dua dalam cinta tak sampai
terpecah belah mungkin dalam cinta bertepuk sebelah hati
terdampar di pulau penghabisan, sebuah daerah di sudut bumi tak sampai
gagal melabuhkan
asmara hilang janji

Wahai, akukah menara suar menyelam
di lautan lepas, hingga tuntas ke dasar hatimu
paling dalam?
Dan engkau meronta-ronta, ketika kekecewaan
tergambar jelas di pelupuk mataku
kau kabarkan lewat
airmata

Tapi engkau tidak sedang bermimpi, bukan?
kesedihan tak mudah lindap tersembunyi
pada setiap bulir airmata mengalir
kendati pada kenyataan engkau katakan dirimu tidak sedang menangis
Karena hatimu telah engkau titipkan
dan beruap ke rongga langit-langit luka
dalam cinta terlanjur kering
bukan!
hatimu justru kekeringan asmara menggoda hasrat untuk selalu ingin menyatu
dalam cinta

Gelombang ini tak pernah diam dan bosan melayarkan mimpi
manakala menyadari mimpi-mimpi terdampar di lekuk
lautan cintamu

Masih saja engkau menunggu berlayarkan airmata
menggelombang dalam lautan
dukamu

Lembar, nop’10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar