Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Kamis, 25 Februari 2010

TERIMAKASIH, SOBAT


Sobat, terimakasih nasi yang telah kau traktir buatku

Hari ini cukup sebungkus
buat bekalku berbicara ; membagi-bagi mimpi pada setiap orang
buat bekalku berjalan ; membagi-bagi harapan pada setiap pelanggan
buat bekalku bernapas ; membagi-bagi kehidupan sebagai seorang manusia
buat bekalku berpikir ; membagi bagi cahaya pada kegelapan bathin

Sobat, terimakasih nasi yang telah kau traktir buatku
cukup membuat aku untuk bisa berdialog dengan teman-temanku
cukup menumbuhkan kekuatan baru untuk berkampanye
untuk memberikan kekuatan pada negeri ini
dari berbagai godaan

Cukup sobat, cukup sebungkus nasi hari ini
karena terlampau berlebih akan membuat kita tertidur lelap
hingga melewati tontonan gratis para wakil rakyat beradu pendapat dalam sidang
beradu mulut sampai memaki
di negeri yang fatal oleh krisis moral
hingga lupa pada rakyatnya yang gerah
eiiiit…., tunggu sobat! Siapa yang jadi rakyat dalam tontonan ini
karena begitu rupa wakil rakyat atas nama rakyat hidup sendiri dalam dunianya
namun seperti berlomba-lomba berdalih mengatas namakan rakyat
di musim kampanye

Suntikanlah vitamin pada mereka
agar jernih berpikir, berkata-kata pun berperilaku
bahwa mewakili rakyat
bukan menanam benih kebodohan
: dalam spekulasi kebohongan public
menjadikan miskin berpikir

1 komentar:

  1. menatapmu dalam membelah hari demi hari; membentang makna suci memeluk mimpi demi mimpi; menjejak langkahmu menikam tebing tebing terjal sepenggal perjalanan panjang; menyulam lingkaran cawan menyatu gelombangmu di dasar asa mendetak perlahan; tetesan menyelinap hamparan senja menoreh bekal kehidupan membuncah cahaya menepis kelam lintasan

    BalasHapus