Kamis, 25 Februari 2010
TERIMAKASIH, SOBAT
Sobat, terimakasih nasi yang telah kau traktir buatku
Hari ini cukup sebungkus
buat bekalku berbicara ; membagi-bagi mimpi pada setiap orang
buat bekalku berjalan ; membagi-bagi harapan pada setiap pelanggan
buat bekalku bernapas ; membagi-bagi kehidupan sebagai seorang manusia
buat bekalku berpikir ; membagi bagi cahaya pada kegelapan bathin
Sobat, terimakasih nasi yang telah kau traktir buatku
cukup membuat aku untuk bisa berdialog dengan teman-temanku
cukup menumbuhkan kekuatan baru untuk berkampanye
untuk memberikan kekuatan pada negeri ini
dari berbagai godaan
Cukup sobat, cukup sebungkus nasi hari ini
karena terlampau berlebih akan membuat kita tertidur lelap
hingga melewati tontonan gratis para wakil rakyat beradu pendapat dalam sidang
beradu mulut sampai memaki
di negeri yang fatal oleh krisis moral
hingga lupa pada rakyatnya yang gerah
eiiiit…., tunggu sobat! Siapa yang jadi rakyat dalam tontonan ini
karena begitu rupa wakil rakyat atas nama rakyat hidup sendiri dalam dunianya
namun seperti berlomba-lomba berdalih mengatas namakan rakyat
di musim kampanye
Suntikanlah vitamin pada mereka
agar jernih berpikir, berkata-kata pun berperilaku
bahwa mewakili rakyat
bukan menanam benih kebodohan
: dalam spekulasi kebohongan public
menjadikan miskin berpikir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
menatapmu dalam membelah hari demi hari; membentang makna suci memeluk mimpi demi mimpi; menjejak langkahmu menikam tebing tebing terjal sepenggal perjalanan panjang; menyulam lingkaran cawan menyatu gelombangmu di dasar asa mendetak perlahan; tetesan menyelinap hamparan senja menoreh bekal kehidupan membuncah cahaya menepis kelam lintasan
BalasHapus