Sabtu, 27 Februari 2010
AWATARA
Entah berapa banyak kerakusan menjadi darah
begitu banyak kesunyian tersingkir
lindap segala kubur tanpa kotbah
entah berapa kali Ciwa menjagat
pralina dan mahluk-mahluk
begitulah hasrat memanah,
membawakan kerawanan kata hitam dan dipentang
lepas-lepaslah akal budi menghidupi masa lalu
entah berapa banyak kegaduhan
menjadi sarang peleburan jagat
menuju rumah Puraku
entah berapa kali Wisnu teriakkan amanat
bertapa jadi diri kedua melahirkan anak-anak
entah berapa gendewa mengangkang
busurnya diam memanah Dewa yang diam-diam
entah berapa kali tembang lahirkan moksaku
entah berapa kali Wisnu lahir tanpa bara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar