Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Rabu, 10 November 2010

Prosa liris: ROMANSA SAHIDI (23)

Kasihan nian kalau hal itu sampai terdengar semua tetangganya yang sekarang rata-rata sudah mulai tidak peduli terhadap keadaan.
Ada beberapa tetangga kampung sebelah malah mendoakan dia segera mati.
Ada yang berkata begini : ntar kalau Sahidi di rampok, apalagi perampoknya disertai dengan cara kekerasan, dengan cara-cara keji bahkan penuh gaya sadisme, apalagi sampai dibunuh, maka biarlah dia mati oleh para perampok itu.
Karena kematiannya mewakili rasa sakit hatiku padanya.
Hmmm, sakit hati yang bagaimana?
Memang kamu pernah dibuat sakit hatinya olehnya?
Memang kamu pernah dizolimi olehnya?
Memang kamu pernah dibuat penasaran olehnya?
Memang kamu pernah diperkosa olehnya?
Apamu yang diperkosa?
Hak-hak kamu ataukah keperawananmu?
Jangan-jangan kamu sudah tidak perawan lagi ketika diperkosa.
Jangan-jangan kamu tidak punya hak dalam hidup, sehingga hakmu bukan diperkosa, malah diiklaskan. Ah!??
Kalau memang tidak pernah, kenapa engkau berharap sekali bahkan sangat menginginkan dia mati?
Aaaaaah………!!!???
Ada yang benci dirinya, ada yang sayang dirinya.
Yang benci adalah beberapa diantaranya yang terlibat masalah dengannya, sementara yang sayang adalah yang sering menerima duit darinya.
Pokoknya segala macam pemberian–pemberian yang berhargalah, seperti dipinjamkan mobil oleh Sahidi, ditraktir makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar