Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Sabtu, 31 Desember 2011

DASAR……!!!! ANAK BINATANG…!!!!

Temanku punya kebiasaan aneh. Setiap sore melihat anak anak yang tengah asyik bermain bola di gang sebelah rumahnya, selalu keluar umpatan maha dahsyat”…dasar anak binatang! “
Hari harinya dipenuhi emosi meledak-ledak. Anak anak, termasuk pula anakku yang mendengar makian demikian tentu saja marah, tidak terima. Dan anak anak sebagian dari mereka tentu saja menceritakan kedahsyatan umpatan dari orang yang dikatakan orang tua kepada orang tuanya pula. Lebih bijak mereka ternyata dari temanku yang suka latah mengeluarkan makian ajaib itu. Suatu ketika, beberapa diantara orang tua mereka iseng nongkrong di ujung gang sembari memperhatikan anak-anak mereka bermain bola. Barangkali sekadar ngobrol ngobrol sore untuk lebih akrab sesame tetangga, barangkali juga ingin membuktikan kebenaran kata-kata anak-anak mereka akan umpatan yang pernah mampir di telinga tentang kata-kata Dasar….anak binatang!!!
Dan seperti biasa, mendengar keramaian anak anak, temanku keluar dari rumahnya. Namun hanya kepalanya saja melongok keluar sebatas pagar rumah, badannya menciut kembali ke dalam begitu melihat para bapak bapak sedang santai ngobrol di ujung gang. Temanku urung untuk mendamprat, bahkan mungkin sebuah atau beberapa makian yang akan keluar dari mulutnya yang mungil tanpa kumis, ditelan kembali.
Temanku ini memang sangat lucu. Sebuah kelucuan yang ganjil dengan kurang begitu bisa menunjukkan simpati pada anak anak yang tengah riang gembira menikmati masanya.
Barangkali temanku ini kurang nyaman hidupnya melihat anak anak gembira, sementara dia tidak bisa membaurkan anaknya sendiri dalam kegembiraan bersama sama mereka. Tentu saja! Baginya barangkali harga sebuah kegembiraan merupakan belati maut yang menikam tubuhnya, menikam otaknya, menikan kepalanya untuk tidak bisa menikmati hari-hari. Karena sebuah kegembiraan sama artinya dengan pisau maut yang dapat mengganggu aktifitasnya. Apa sih aktifitas temanku ini, pada hari hari dimana seharusnya bisa berbaur dalam kegembiraan anak-anak, kendati tidak harus menyediakan sarana untuk bersama sama menikmati dengan anak anak yang sedang butuh-butuhnya kegembiraan.
Wah, akan sadis terdengar kalau temanku ini menganggap kegembiraan atau bergembira sesaat adalah ancaman bagi hidupnya. Dengan demikian manakala melihat anak anak bermain bola dengan bergembira maka itu sama artinya dengan mengamcam hidupnya. Itu berarti, ancaman demikian harus dibalas dengan ancaman yang sama, memaki. Ya, dia akan memaki dengan kata-kata “Hush! Anak nakal, anak binatang…dasar anak binatang!”
Apakah dengan demikian anak anak akan diajarkan juga untuk balas memaki?
Wah!
Sampai suatu ketika, aku mendengar kabar anak anak dilaporkan ke polsek setempat dengan kasus pelemparan rumah. Dengan berbekal bukti tak jelas, saksi entah siapa, beberapa orang tua yang merasa anaknya menjadi tertuduh dalam kasus ini mendatangi polsek setempat beramai ramai. Belum ada kejelasan, apa makna di balik melaporkan tindak kenakalan anak anak yang pemicunya dari ungkapan “Dasar anak binatang!” justru keluar dari mulut si pelapor itu, yang juga sebagai temanku sendiri, yang juga ternyata dia merupakan salah seorang anggota yang bertugas di polsek itu. Katanya, berkas laporan itu sudah di teruskan ke masing masing ketua RT. Wah, semakin parah aja nih! Namun ketika salah seorang menanyakan berkas surat laporan itu ke polsek setempat, tidak ada penjelasan pasti mengenai surat itu. Apalagi kapolseknya sendiri belum mengetahui serta belum menandatangni surat tersebut. Jangan jangan ini hanya semacam laporan fiktif untuk memberi semacam shock terapi, pada anak anak yang melimbas pada orang tua anak-anak yang merasa juga tidak terima mendengar anak anak mereka disudutkan dengan kata-kata: …..DASAR ANAK BINATANG…!!!!!
Apakah dengan tindakan melaporkan anak-anak ke kantor polisi juga merupakan salah satu dari sebagian besar keanehan yang dimiliki temanku ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar