Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Selasa, 26 Oktober 2010

PEPATAH KATA

Kata terpatah patah
oleh sumbu airmu yang tak pernah kering
bagai hujan yang telah engkau alirkan airnya menyusuri perjanjian yang pernah kita sepakati
lalu engkau lunglai ketika kata kataku mengalir di setiap jengkal tubuhmu
seolah-olah aku telah menguasai langit dan bumi
yang menjadi rahim setiap percintaan kita
dan kau lipat setiap harapan yang tumpah pada lekuk nadiku
bahwa peradaban yang memagari setiap mahkota kebenaran adalah agama dari ibumu
dimana bermula igau yang mengajarkan moral
namun sepatah kata yang engkau katakan hanya isyarat untuk tetap memulai indahnya
kebusukan kita :
setiap percumbuan selalu kau jadikan pepatah
yang diam-diam tetap engkau simpan
di rahimmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar