Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Sabtu, 24 September 2011

AKU BUKAN PELACUR (2)

Perlahan bapak itu mendekat dan kembali memeluknya. Tidak ada alasan untuk menolak. Tidak ada alasan untuk mengelak. Janji lelaki itu tentang sebuah pekerjaan membuat hatinya luruh. Semudah meluruhkan keyakinan akan sosok wanita mandiri. Karena pak Wijaya menjanjikan sebuah pekerjaan di hotelnya. Tidak tanggung-tanggung, langsung menjabat sebagai seorang menejer. Wina percaya, karena ia mengetahui betul sosok lelaki itu merupakan salah seorang yang sangat berpengaruh di daerah ini.
“Jangan percaya iming-iming tentang sesuatu yang menjanjikan dari laki-laki yang belum jelas kamu ketahui karakternya. Itu pasti ada maunya”
Wina tidak menyahut, karena kata-kata itu tak pernah keluar dari mulut orang tuanya. Kata-kata berupa nasihat seperti itu tak akan pernah ia dengar dari kakak-kakaknya. Karena dia tidak memiliki kakak. Kakak dalam artian yang sebenarnya. Kendati ia memiliki seorang atau dua orang kakak, maka mereka semua lebih memikirkan dirinya sendiri. Mereka lebih memikirkan kehidupannnya sendiri. Mereka menganggap bahwa kehidupannya tidak sama dengan kehidupan Wina, sebaliknya Wina jadi terbentuk pola berpikir bahwa kehidupannya juga tidak merupakan bagian dari kehidupan kakak-kakaknya. Kehidupan Wina adalah sepenuhnya tanggung jawab Wina sendiri. Karena itu yang dibentuk dari ayahnya yang membuat dia jadi pribadi yang mandiri. Dan kalaupun Wina rindu seorang kakak laki-laki, pastilah hanya kerinduan semata-mata. Karena kalau dia memiliki kakak laki-laki, maka ada sandaran hatinya yang akan menjaga hidupnya sampai kelak Wina bisa menemukan sandaran hati sendiri untuk kehidupannya. Namun kehidupan apakah yang sedang Wina lalui?
Tidak tahu!
Sampai ia dipertemukan seseorang seusia ayahnya dalam sebuah organisasi.
Pak Wijaya ini orangnya sangat sibuk, namun dialah satu-satunya pejabat yang menyempatkan diri membina organisasi FKPPI. Seorang pejabat dengan pribadi menyenangkan namun beliau orangnya sulit ditemui dan termasuk orang penting di kota ini. Jarang bisa bicara..............(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar