Engkaulah yang menjadikan aku sungai
panjang berliku-liku mengalirnya
kedamaian tiada habis
tersisa
ketika aku hampir berhenti memanah
bulan yang terpajang di atas mainan api
Permainan ini senantiasa milik kita
penderitaan dan kebahagiaan bersilangan
senantiasa pula yang abadi
menjadi titik angin mengguyur dari sebagian kecil
yang pernah redamkan kenikmatan
walau ke ujung sembunyinya uratruwat yang menguratkan setetes keinginan
-aku ingin berhenti dan mengakhiri segala kemungkinan
jangan bentangkan
busur ini milik lukaku sendiri
Engkaulah yang menjadikan aku sungai
arus hidup yang membenamkan kebusukanku
senantiasa pula dahaga ini angkuh
menyimpan busur busur yang membenamkan jantungku kelak
sampai tiada keinginan untuk membentangkan denyarnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar