Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Kamis, 14 Maret 2013

SORGA SATU KETIKA

Di sorga kau tahu Rumah rumah telah tersedia dibangun atas nasibmu sepanjang jalan yang pernah terlintas Hanya tinggal menghitung berapa langkah yang mungkir, namun jangan terlena Tidak ada sayap sayap yang diterbangkan nasib-nasib tak pasti Atau mungkiri pohon pohon di halaman berbuah bintang bintang dan rembulan Atau mungkiri dahan dahan berlapis bianglala serta memanjatnya dengan moral Pintu yang selalu terbuka isyaratkan tamu datang berbekal takdirnya sendiri sendiri Sambutlah! Jangan biarkan berdiri menunggu kutukan dari celah bumi Sebab itu yang pernah kau katakan ketika lupa jalannya pulang Di sorga kau tahu Rumah rumah telah memiliki jendela dengan kaca kaca terpantul dari mata lembu jantan Menghias teras rumah dalam serangkaian bunga bunga matahari, namun jangan kaget Tak akan kau temukan ruang bersekat yang membeda-bedakan warna kulit Ini ruang hampa warna. Hampa kata. Hampa angan. Hampa lelaku. Hanya ada gambar-gambar memacak dinding tak berpaham, tak bermata namun menyiratkan tatapan dari seberkas mata dipantulan nurani. Tak bertelinga namun menyuarakan pendengaran dendang kecapi dewi dewi cinta meremajakan kebahagiaan sejati. Di sorga kau tahu Rumahku rumah bocor beratap jasad kotor mata tubuhku berlumpur Tak sampai sampai Sekalipun ribuan halaman kitab suci berlembar lembar bercermin di mata Dijauhnya nurani berjarak apalagi tak terbaca Karena aku belum membangunnya di sana Di sorga satu ketika Barangkali akan datang dengan nurani yang sengaja kau buang di luar rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar