Selamat Datang di Ruang Pajang Cipta Karya Sastra (Puisi, Cerpen, Drama, Artikel, dan Catatan Budaya) =============================================================================

Selasa, 01 Februari 2011

Novel : SENGGEGER KECIAL KUNING JARAN GUYANG ( 38 )

”Aneh juga! Aku kan sudah punya suami dan sudah mempunyai anak-anak dan Badra juga sudah memiliki istri dan anak-anak yang sedang tumbuh remaja. Aku tidak mau kejadian seperti yang pernah kualami bersama Edo harus terulang lagi. Aku tidak mau!” berulangkali muncul sebuah penolakan halus dalam dirinya. Namun sebaliknya kalau mau jujur Rina sesungguhnya tersanjung dengan pujian dan rayuannya, itu memang tidak bisa dipungkiri. Seharusnya suaminya yang mengeluarkan pujian buatnya. Kenapa sih bli nyoman pelit untuk hal-hal itu.
” Bli nyoman.... kenapa bukan dikau yang memujiku? Katakanlah aku cantik, tubuhku sexy atau katakan apa saja yang menyenangkan hati, aku pasti akan memujamu. Ya, paling tidak dalam seminggu berikan aku kemesraan. Bukan hanya dberikan oleh-oleh kesibukan yang demikian sarat dari kantor. Ah..bli nyoman..!” Rina terkadang mengeluh dengan pikiran-pikiran menelangsakan kekecewaan hati seorang istri. Kenapa mesti segala pujian ini datangnya dari kakaknya sendiri. Kakaknya yang baru dijumpai dalam hidupnya? Dan kenapa lelaki itu seringkali menelpon berjam-jam mengajak bicara. Rina merasa ada sesuatu yang menyenangkan dalam percakapan itu. Ada kemesraan bermain-main dalam kata-katanya.
Rina kembali merasakan bagaimana saat-saat remaja dulu sewaktu indahnya masa-masa pacaran? Apakah gairah pubernya yang kedua muncul kembali? Ah, benarkah itu? Apakah tidak salah hatinya mengatakan demikian? Dan entah kenapa ada perasaan kuat yang menarik dirinya untuk sering dan ada keinginan untuk selalu datang menemui lelaki itu. Seperti ada sebuah kekuatan aneh yang mengharuskan untuk tetap menghubunginya, mendatangi rumahnya ataupun keinginan-keinginan untuk menelpon. Wajahnya terlihat bercahaya dan sangat tampan. Ataukah hanya tertumpu pada angka 3 juta yang tidak jelas juntrungnya? Meminta atau meminjam tanpa bunga atau kompensasi? Pernah dia dirangkul dan dicium secara tiba-tiba saat ada mbok di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar